Rabu, 11 Mei 2011

Chusnunia Pilih Renovasi Ruangan daripada Gedung Baru

JAKARTA: Kontroversi rencana pembangunan gedung baru DPR disikapi cerdas anggota Komisi IX dari FPKB Chusnunia dengan mengusulkan renovasi daripada membangun yang banyak menghabiskan uang. Apalagi, baru belakangan ini Chusnunia mengetahui, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR memiliki anggaran khusus untuk renovasi.

"Daripada gedung baru mending renovasi saja kan," kata anggota DPR yang akrab dipanggil Nunik ini di Kompleks Parlemen, Selasa (10/5).

Kontroversi rencana pembangunan gedung baru DPR disikapi cerdas anggota Komisi IX dari FPKB Chusnunia dengan mengusulkan renovasi daripada membangun yang banyak menghabiskan uang. Apalagi, baru belakangan ini Chusnunia mengetahui, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR memiliki anggaran khusus untuk renovasi.

"Daripada gedung baru mending renovasi saja kan," kata anggota DPR yang akrab dipanggil Nunik ini di Kompleks Parlemen, Selasa (10/5).

Anggaran yang disediakan untuk renovasi ruangan adalah Rp 10 juta per anggota. Bila ada anggota DPR yang menganggarkan lebih dari itu maka anggota DPR harus merogoh kocek sendiri. "Cukup tidak cukup, ya Rp 10 juta," katanya.

Secara terbuka Nunik mengaku jengkel dengan ketidakterbukaan Setjen atas dana renovasi. Apalagi, anggota DPR lain, rekannya, bahkan ada yang harus merogoh kantongnya karena tidak mengetahui atas dana itu. "Begitu saya tahu, nggak ikhlas rasanya kalau nggak merenovasi," katanya.

Herannya lagi, jumlah uang renovasi pun tidak memiliki rician yang pasti. "Aku minta rinciannya tidak bisa," katanya.

Namun itu tidak membuat renovasi terhenti. Nunik merencanakan untuk memperlebar ruangan staf dengan mengurangi ruangan pribadinya. Baginya, lebih penting untuk staf memiliki ruangan luas ketimbang dirinya.

"Daripada sofa empuk yang jarang diduduki, mending untuk staf," katanya. Ruangan baru Nunik akan selesai, Kamis besok. (sumber: jurnalparlemen.com)

Berita Terkait