Selasa, 09 Agustus 2011

PKB Ajak Berpolitik Sederhana

JAKARTA - Kondisi politik di Indonesia yang karut marut, ditandai dengan saling serang antarpartai politik harus diakhiri. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak seluruh partai politik untuk kembali berpolitik sederhana dengan tidak saling serang.

Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar menyatakan saat ini kesederhanaan dan kejujuran dalam berpolitik merupakan barang mewah bagi elite bangsa di negeri ini.

"Hal tersebut tampak dalam ingar-bingarnya kondisi perpolitikan tanah air yang mempertontonkan akrobat elite saling serang dan memojokkan secara terbuka, pameran politik penuh politicking, saling mengungkap borok, saling sikut dan sodok, yangg semuanya itu tanpa malu-malu lagi dipertontonkan terbuka ke publik," ujar Marwan Ja'far dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2011).

Menurut Marwan, jika kecenderungan politik seperti ini dibiarkan, dikhawatirkan akan menjadikan politik sebagai tujuan dan bukan sebagai alat untuk mewujudkan kesejahteraan. Sehingga masyarakat nantinya tidak akan percaya lagi dengan partai politik khususnya elite politik.

"Situasi ini tidak boleh dibiarkan, sudah seharusnya semua elite politik menghentikan semua prilaku politik kontraproduktif dan tidak mendidik rakyat. Sebab, rakyat sangat merindukan politik yang sederhana dan kesederhanaan dalam berpolitik," imbuhnya.

Dikatakan Marwan, seharusnya para elite politik tidak perlu melakukan manuver-manuver politik yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi ataupun kelompok. Tetapi yang harus dikedepankan yakni kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa.

Untuk itu, lanjut Marwan, FPKB mengajak kepada seluruh elit bangsa dan elite politik untuk kembali berpolitik yang sederhana dan mengembangkan kesederhanaan dalam berpolitik. Sehingga proses dan dinamika politik bisa berjalan secara beradab, produktif dan transformatif.

"Inilah barang hilangnya elite politik di Indonesia yang harus segera kita wujudkan bersama-sama. Jika elite politik tidak bersedia melakukannya, maka bangsa ini hanya tinggal menunggu saat terjadinya kebangkrutan politik yang kian nyata." (sumber:inilah.com)

Berita Terkait