Rabu, 17 Agustus 2011

Garda Bangsa Gelar Pesantren Kilat Anti Teroris Bagi 300 Pelajar SMU DKI

JAKARTA-Badan Otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Garda Bangsa menggelar Pesantren Kilat dengan melibatkan sebanyak 300 pelajar SMU se DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kantor DPP pusat PKB, hari ini (Rabu, 17/8/2011).

Ketua penyelenggara, M. Hanif Dakhiri yang juga Ketua Umum DKN Garda Bangsa menjelaskan, pesantren kilat antiteror ini dimaksudkan sebagai penggunaan hak jawab atas berbagai serangan dan tudingan kafir dari kelompok Salafi (Wahabi). Selain itu, juga dimaksudkan untuk membekali generasi muda menghadapi serangan terhadap amaliah Nadhliyin sekaligus membangun silaturahim dan jaringan untuk kepentingan advokasi, pendidikan, dan pencerahan bagi pelajar.

"Kita berharap mereka dapat memahami agama dan mengetahui dalilnya, dan gilirannya akan menjalankan agama dengan penuh kebijaksanaan," ujar M. Hanif Dakhiri kepada wartawan di kantor DPP PKB, Jakarta saat membuka acara.

Hanif yang juga anggota Komisi X DPR RI menambahkan, pihaknya ingin lewat kegiatan ini dapat mengklarifikasi segala rumor yang menyebut bahwa pesantren sebagai sarang teroris. Pesantren, ulas dia, punya sejarah yang begitu panjang sebelum Indonesia merdeka. Eksistensi pesantren tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa. Sebab pada dasarnya pesantren merupakan jangkar utama republik ini.

"Kami tidak rela kalau ada muncul stigma pesantren seperti itu,ini merupakan tanggung jawab kami meluruskannya," terangnya.

Gerakan radikal yang akhir-akhir ini terjadi, menurut dia, harus diwapadai dengan cara merubah diri. Misalkan, kata dia, dengan mendorong NU selama yang selama ini dikenal diam, untuk lebih aktif menyikapi persoalan ini.

“Karena “dibiarkan” dan dukungan finansial yang kuat, dalam beberapa segi NU cukup “terdesak”. Sejumlah masjid dan musholla NU telah “hilang”. Sebagian warga NU di bawah telah terprovokasi oleh kelompok anti-tahlilan, anti-Yasinan, anti-tarawih 20 rakaat, anti-qunut, dan sebagainya”tambahnya.

Berdasarkan release panitia, Pesantren Kilat Anti Teror ini akan diisi dengan mengaji kitab al-Muqtathafat li Ahlil Bidayat karya KH Marzuqi Mustamar (Ketua PCNU Kota Malang Jatim), yang berisi berbagai hujjah amaliah Nahdliyyah. Sebelum pengajian akan dahului dengan kegiatan simaan Al Quran 30 juz bil qhoib oleh mahasiswa dari PTIQ Jakarta.

Secara khusus pengajian akan membahas berbagai dalil (hujjah) yang selama ini dijadikan pegangan oleh para penyerang amaliyah dan tradisi NU, maupun hujjah yang selama ini dipakai oleh ulama-ulama NU mengenai berbagai praktek keberagamaan dan keyakinan.

Berita Terkait