JAKARTA - Saya kira pak Marzuki kurang cukup arif dengan menggeneralisir kesalahan satu dua orang di DPR dan membebankan kesalahan itu kepada 70 persen anggota DPR yg baru dan muda.
Demikian dikatakan Sekretaris FPKB DPR M. Hanif Dhakiri menanggapi pernyataan Ketua DPR Marzuki Ali yang menyatakan 70% anggota DPR yg baru dan muda-muda sebagai petaka.
JAKARTA - Saya kira pak Marzuki kurang cukup arif dengan menggeneralisir kesalahan satu dua orang di DPR dan membebankan kesalahan itu kepada 70 persen anggota DPR yg baru dan muda.
Demikian dikatakan Sekretaris FPKB DPR M. Hanif Dhakiri menanggapi pernyataan Ketua DPR Marzuki Ali yang menyatakan 70% anggota DPR yg baru dan muda-muda sebagai petaka.
Menurut Hanif, banyak anggota DPR baru dan muda yg tampil baik di parlemen. Mereka bekerja dengan baik, punya integritas dan dedikasi. "Jangan dipukul rata begitu", katanya.
Hanif menyesalkan pernyataan Marzuki yg dikuatirkan bisa membuat citra DPR makin terpuruk. "Kita harus memilah-milah mana problem personal dan mana problem kelembagaan. Generalisasi semacam itu hanya "membunuh" potensi kebaikan yang ada di banyak anggota DPR juga. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga,",imbuhnya.
Lebih lanjut Ketua DPP PKB ini mengatakan perlunya DPR untuk melakukan otokritik dan memperbaiki sistem kerjanya shg produktifitas dan akuntabilitas lembaga bisa ditingkatkan. Tidak perlu ada saling salah menyalahkan.
Menurut Hanif, tindakan saling menyalahkan dan generalisasi masalah tdk akan membuat DPR jadi lebih baik. Sebaliknya, justru akan memperburuk citra DPR. Penguatan sistem lebih dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produktifitas dan akuntabilitas DPR sebagai lembaga perwakilan.
Hanif percaya bahwa jika sistemnya baik, maka pribadi yang tidak baik sekalipun akan dipaksa menyesuaikan diri dg sistem yang baik itu. Disini, kritik-kritik publik terhadap DPR bisa jadi titik tolak perbaikan sistem yg ada di DPR, termasuk sistem komunikasi dan public relations yg selama ini kedodoran. (MHD)