Selasa, 10 Mei 2011

Malik Haramain minta Pimpinan Audit Kunker DPR ke Luar Negeri

JAKARTA - Pimpinan DPR RI diminta segera melakukan audit terhadap kunjungan-kunjungan kerja ke luar negeri. Audit ini menyangkut efektifitas kunjungan, anggaran kunjungan, maksud dan target kunjungan, serta negara tujuan.

“Pimpinan juga harus membuat mekanisme yang transparan terutama untuk ke publik,” ujar anggota Komisi II DPR Abdul Malik Haramain Selasa (10/5/2011).

Transparansi di atas, lanjut Malik, menyangkut penyampaian rencana kunjungan baik anggaran, maksud dan tujuan kunjungan serta relevansi negara tujuan. Serta melaporkan ke publik tentang hasil-hasil kunjungan, terutama efektifitas kunjungan.

“Selanjutnya, Pimpinan bisa menolak atau membatalkan atau mengalihkan rencana kunjungan ke luar negeri jika dianggap tidak relevan,” tandasnya.

Informasi dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), beberapa waktu lalu, sejumlah anggota DPR diam-diam berangkat ke Amerika Serikat, Turki, Rusia, Prancis, dan Spanyol dengan menghabiskan anggaran yang cukup besar, yakni Rp5,7 miliar.

FITRA juga membeberkan setiap negara dikunjungi satu tim yang terdiri dari 11 orang. Berdasarkan dokumen Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dan Rencana Kerja (RK) DPR tahun 2011, tim yang berangkat ke Prancis pada 13 April menghabiskan anggaran Rp944,5 juta dan yang berangkat ke Spanyol menghabiskan Rp1,2 miliar.

Sedangkan, tim ke Turki dan Rusia berangkat pada 16 April mendatang. Tim yang ke Turki mendapat anggaran Rp 879,9 juta dan yang ke Rusia menyedot Rp1,2 miliar. Adapun tim yang ditugaskan ke Amerika Serikat akan berangkat pada pekan pertama Mei dengan menghabiskan dana sebesar Rp1,4 miliar.

Pada 25 April lalu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia sudah mengirimkan surat yang menolak kunjungan kerja yang menghabiskan anggaran hingga Rp811 juta. Apalagi PPI melihat agenda Komisi VIII ini tidak tepat sasaran. Parlemen Australia sedang libur dan tidak ada agenda bertemu lembaga atau masyarakat miskin di Australia.

Kunjungan anggota DPR markas klub sepakbola Real Madrid dan markas Manchester United juga sempat membuat publik gerah. Sayangnya, pimpinan DPR tidak menunjukkan itikad untuk melakukan perubahan di tubuh lembaga perwakilan rakyat ini. Ketua DPR, Marzuki Alie juga melakukan kunjungan kerja ke Irak menghabiskan anggaran Rp618 juta. (sumber: okezone.com)

Berita Terkait