Selasa, 14 Juni 2011

Kang Said: Pencetus Negara Islam Tak Paham Sejarah

MADIUN - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siradj menilai mereka yang menginginkan Indonesia menjadi negara Islam tak paham sejarah perjalanan bangsa di dunia ataupun di Indonesia. “Mereka itu hanya belajar pesantren kilat dan tak paham dengan sejarah, tiba-tiba mendengungkan negara Islam,” ujarnya saat diundang dalam pelantikan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Madiun di Pendopo Kabupaten setempat, Senin, 13 Juni 2011.
Said menjelaskan bahwa sejarah perjalanan manusia di dunia termasuk di Indonesia tidak terlepas dari berbagai hubungan multikultur orang-orang di dalamnya. Ia mencontohkan bagaimana konsep kenegaraan yang dicetuskan Nabi Muhammad. “Nabi itu tidak pernah mencetuskan negara Islam, tapi negara Madaniyyah atau negara yang beradab dengan masyarakat plural. Bahkan nabi sangat marah ketika ada muslim yang membunuh orang nonmuslim,” ujarnya.

Ia juga menceritakan bagaimana konsep kenegaraan yang pernah digagas para ulama pendahulu sejak sebelum zaman kemerdekaan Indonesia. “Dalam Muktamar NU tahun 1936, para ulama sepakat bentuk negara Indonesia itu Darus Salam (negara keselamatan), bukan Darul Islam (negara Islam),” tuturnya.

Ia juga menceritakan bagaimana akulturasi antarbudaya bangsa yang terjadi sejak zaman kerajaan hingga kemerdekaan yang melibatkan muslim ataupun nonmuslim. “Kalau mau dijadikan negara Islam atau negara Kristen, Islam atau Kristen yang mana? Golongan dalam Islam maupun agama lain itu sangat banyak,” ujarnya. Ia kembali menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan dasar negara Pancasila sudah final.

Sementara itu, Bupati Madiun Muhtarom berharap dengan adanya FKUB, kehidupan antarumat beragama tetap kondusif. “FKUB menjadi forum komunikasi antartokoh umat beragama. Saya berharap FKUB bisa sinergi dengan pemerintah daerah dan kehidupan berbangsa dan bernegara di Madiun tetap kondusif,” katanya. (sumber:tempointeraktif.com)

Berita Terkait