JAKARTA - FPKB DPR mengapresiasi keputusan Ketua DPR Marzuki Alie menunda pembangunan gedung baru DPR. Namun demikian, PKB menilai pembangunan gedung baru DPR tak cukup ditunda, namun dibatalkan sekalian.
"Ya bagus kita apresiasi lah, bahwa itu yang kami usulkan berkali-kali agar dipending dulu. Kalau dibangun harus ada rasionalisasi, supaya jelas kepentingannya," ujar Ketua FPKB DPR, Marwan Jafar, kepada wartawan, Selasa (24/5/2011).
JAKARTA - FPKB DPR mengapresiasi keputusan Ketua DPR Marzuki Alie menunda pembangunan gedung baru DPR. Namun demikian, PKB menilai pembangunan gedung baru DPR tak cukup ditunda, namun dibatalkan sekalian.
"Ya bagus kita apresiasi lah, bahwa itu yang kami usulkan berkali-kali agar dipending dulu. Kalau dibangun harus ada rasionalisasi, supaya jelas kepentingannya," ujar Ketua FPKB DPR, Marwan Jafar, kepada wartawan, Selasa (24/5/2011).
Marwan menuturkan, sebaiknya DPR mendengarkan detil laporan PU terkait efisiensi pembangunan gedung baru DPR. Selain itu juga diperlukan penjelasan PU terkait kekuatan Gedung Nusantara I DPR tempat anggota DPR berkantor saat ini.
"Itu yang penting. Kalau gedung lama ternyata masih kuat selama lima tahun ke depan ya batalkan saja pembangunan gedung baru," tegas Marwan.
Bagi PKB, pembangunan gedung baru DPR bukan hal yang wajib dilakukan. Mendengarkan kritik masyarakat dengan menunda pembangunan gedung baru DPR dirasa lebih baik ketimbang ngotot membangun gedung baru DPR ditengah kontroversi.
"Pokoknya kita dengarkan dulu penjelasan PU, kita dengarkan ahlinya. Kalau buat PKB dipending dulu sampai rakyat menerima dengan alasan yang jelas tidak mengada-ada,"paparnya.
Sebelumnya diberitakan Ketua DPR Marzuki Alie mengumumkan penundaan sementara pembangunan gedung baru DPR. Rencana pembangunan gedung baru DPR ditunda lantaran efisiensi yang dilakukan Kementerian PU terhadap rencana tersebut dipandang tak jelas. Selain itu kritik masyarakat yang sedemikian keras juga dijadikan pertimbangan mengambil keputusan ini. (sumber: detik.com)