JAKARTA - Di mata kalangan pelajar, demokrasi yang tengah berjalan di negeri ini ternyata berbeda dengan yang mereka pahami di sekolah. Bagi mereka, demokrasi bukan lagi merupakan kebebasan mengeluarkan pendapat, tetapi sudah menjadi milik golongan tertentu saja dari kelompok mayoritas.
"Demokrasi merupakan kebebasan mengeluarkan pendapat, bukan hanya milik golongan besar saja tetapi juga golongan kecil. Saat ini demokrasi identik dengan uang."
Demikian pendapat Agustina, pelajar SMU Abadi Jaya, dalam acara Talkshow Pelajar Bicara Politik bersama Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (GARDA BANGSA) di kantor DPP PKB, Minggu (29/5/2011).
JAKARTA - Di mata kalangan pelajar, demokrasi yang tengah berjalan di negeri ini ternyata berbeda dengan yang mereka pahami di sekolah. Bagi mereka, demokrasi bukan lagi merupakan kebebasan mengeluarkan pendapat, tetapi sudah menjadi milik golongan tertentu saja dari kelompok mayoritas.
"Demokrasi merupakan kebebasan mengeluarkan pendapat, bukan hanya milik golongan besar saja tetapi juga golongan kecil. Saat ini demokrasi identik dengan uang."
Demikian pendapat Agustina, pelajar SMU Abadi Jaya, dalam acara Talkshow Pelajar Bicara Politik bersama Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (GARDA BANGSA) di kantor DPP PKB, Minggu (29/5/2011).
Agustina meminta pemerintah untuk membebaskan pemuda dalam berkreativitas dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat miskin.
Hal senada juga dikemukakan pelajar peserta Talkshow lainnya, Abdi. Menurutnya, banyak kasus elite politik berkampanye dengan menggunakan cara-cara tidak demokratis, yakni dengan jual beli suara. Dia menyimpulkan, yang terjadi saat ini demokrasi sudah tidak sesuai lagi dengan makna dasarnya, kekuasaan di tangan rakyat.
Acara yang dipandu oleh artis Sandy Nayoan yang juga salah satu Ketua DKN Garda Bangsa ini digelar dalam rangka hari ulang tahun Garda Bangsa ke-12 dan diikuti belasan SMU di seluruh Jakarta. Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa, M. Hanif Dhakiri mengatakan talkshow pelajar bicara politik diselenggarakan sebagai bagian dari pendidikan politik yang semestinya dilakukan oleh partai politik.
"Politik sering dipersepsi publik sebagai hal kotor dan kejam, padahal tidak begitu. Kita mau tunjukkan pada pelajar bahwa politik itu pada dasarnya baik, bisa menyenangkan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari", kata Hanif yang juga Sekretaris FPKB DPR.
Menurut Hanif, kualitas demokrasi dalam banyak hal ditentukan juga oleh intensitas pendidikan politik yang dilakukan oleh partai dan elemen masyarakat yang lain. Semakin intensif pendidikan politik kepada masyarakat, maka kesadaran politik akan berkembang dan pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi.
Talkshow "Pelajar Bicara Politik" Garda Bangsa dihadiri oleh pengurus DKN Garda Bangsa dan ratusan pelajar dari 16 SMU di Jakarta. Tampil pula dalam acara itu Fia Fellow, musisi muda personil band Thinker Belle yang menjadi penanggap sekaligus mengisi acara dengan lagu-lagu ciptaannya.
Selain Talk Show, rangkaian Harlah ke 12, DKN Garda Bangsa juga akan mengadakan pertandingan Futsal dan apel kesetiaan terhadap NKRI di Tugu Proklamasi (MHD, indopos)